Sabtu, 30 Mei 2015





Ruak-ruak, Amaurornis phoenicurus Yang dalam bahasa jawa khususnya di daerah saya kami menamakannya burung sri gowok, mbok-mbokan, ada juga yang menyebutnya pitik pitikan(ayam-ayam'an:red).
 burung ini menjadi binatang yang banyak diburu di daerah kami, selain dari jumlahnya yang banyak dan daging yang enak dan terhitung cukup banyak, binatang ini jadi momok bagi para petani karena kebiasaannya menginjak-injak tanaman padi untuk dijadikan tempat bertengger.
Sekarang kita mulai cara berburunya.. Sebenarnya ada banyak cara untuk memburunya, seperti dengan jaring, pancing ataupun senapan angin, namun saat ini yang akan kita bahas ialah berburu burung opelan dengan menggunakan senapan angin.
Untuk memburu opelan sebaiknya kita gunakan pellet yang tetap stabil dalam angin yang agak kencang, mengingat binatang yang satu ini berada di area persawahan.
Waktu yang tepat adalah saat pagi dan sore hari, namun saat kemarau dan air mulai sedikit akan jauh lebih enak dilakukan di malam hari, karena burung akan berkumpul di tempat air yang tersisa, namun tetap tak akan semudah itu karena mereka juga memiliki penglihatan malam yang sangat baik.
Opelan memang burung yang tak dapat terbang tinggi, namun mereka adalah penerbang yang lumayan gesit dan yang paling hebat lagi mereka juga penyelam yang tangguh, jadi jangan kaget jika saat sudah terdesak tiba-tiba mereka menghilang, itu karena mereka sebenarnya menyelam dalam air, dan mereka dapat menahan nafas dalam waktu yang sangat lama.
Untuk memburunya lebih baik jika kita menggunakan pakaian yang warnanya hampir sama dengan kondisi persawahan saat itu, jika baru saja panen maka kita pakai warna krem, jika dalam keadaan tanaman padi masih muda kita gunakan yang warna hijau.
Gunakan penutup kepala, paling bagus sih pakai caping dan menggunakan masker agar wajah tak terlihat oleh sang target.
Nah untuk sasaran tembak kita arahkan di dada, jantung atau kepala, dan jangan kaget kalau anda telah merasa mengenainya namun mereka masih kabur, sebenarnya mereka mati namun tidak mati di tempat, istilahnya cari tempat mati. biasanya mereka masih mampu berjalan hingga 5 sampai 10 meter kecuali anda tepat mengenai di tembolok leher atau kepalanya.
Jadi kalau senapan sudah siap kita pegang senapannya, jangan di taruh di bahu pakai tali, jadi begitu sasaran terlihat kita harus siap menembak karena ruak"/sri gowok sangat gesit. Kemudian kita jalan di pematang dengan melihat di area sawah, saat terlihat mereka akan berjalan menghindar kekiri atau ke kanan, kita ikuti pelan pelan hingga mereka berhenti, setelah mereka berhenti segera...
dan cara lain adalah dengan nyanggong.
pengalaman saya bersama dengan teman saya adalah membuat ground blind/tenda kecil yng terbuat dari ranting2 pohon dan daun-daun pohon palem, daun pohon pisang
 seperti gambar di bawah ini. dan di depan nya di beri lubang pengintai kecil berfungsi untuk pucuk laras senapan pada saat menembak.
 
  


 
nah tinggal kita tunggu saja sang ruak" keluar. biasanya butuh waktu berjam" untuk mendapatkan burung ini.

 dan jangan lupa ketika anda nyanggong bawalah camilan" dan minuman untuk mengganjal perut anda, karena bisa saja burung ruak" ini tidak mau keluar seharian. oke thanks for ready,,, salam Hunter!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar